Sejarah Desa

Sejarah desa samudra dimulai dari tahun 1933


Tahun 1933 (Somadiwangsa)
Pada tahun 1933 Desa Samudra dipimpin oleh seorang Kepala Desa bernama Bpk Somadiwangsa, beliau memimpin Desa Samudra hingga tahun 1934. Pada masa kepemimpinan beliau Desa Samudra masih merupakan sebuah pedukuhan yang memiliki sekitar 24 somah (Kepala Keluarga) hingga pada tahun 1934 kepemimpinan beliau berakhir.

Tahun 1934-1944 (Reksadiwirya)
Pada tahun 1934 diadakan pemilihan Kepala Desa yang baru melalui sitem gemblokan (memilih dengan berdiri dibelakang calon yang disenanginya). Pada saat itu terpilihlah Bapak Reksadiwirya sebagai kepala Desa yang baru. Namun tidak berlangsung lama, pada tahun 1944 bapak reksadiwirya di siap (ditangkap) oleh jepang. Sehingga Desa Samudra mengalami kekosongan pemerintahan. Hingga pada tahun 1945 diadakan pemilihan Kepala Desa yang baru dengan sistem bithingan (memasukan bithing pada bumbung) pada bumbung calon yang dipilihnya.

Tahun 1945 - 1950 (Arjosukarto)
Pada pemilihan tahun 1945 terpilihlah Bapak Arjosukarto (Orang tua P Wasid Sawangan) menjadi kepala Desa Samudra. Hanya berjalan selama 5 tahun pada tahun 1950 Bapak Arjosukarto ditawan karena diduga ikut gerakan sparatis.